Seorang Pekerja Lab Tak Sengaja Menemukan Beberapa Botol Berisi Virus Cacar di Lab Pennsylvania, FBI Turun Tangan
Jakarta - Seorang pekerja laboratorium di fasilitas penelitian vaksin Pennsylvania, menemukan beberapa botol berlabel "cacar" saat membersihkan lemari es di laboratory tersebut. Karena dinilai berbahaya, kejadian ini mendorong FBI dan CDC turun tangan untuk menyelidikinya.
Sebagai informasi, hanya dua laboratorium di dunia yaitu laboratorium CDC di Atlanta, Georgia, dan laboratorium senjata biologis period Perang Dingin di Rusia, yang dapat secara legal menyimpan sampel virus mematikan.
Dilaporkan Departemen Keamanan Dalam Negeri Selasa (16/11), dalam insiden baru-baru ini, overall ada 15 botol yang ditemukan di fasilitas Merck, di mana lima berlabel cacar dan 10 berlabel "vaccinia", yakni virus yang digunakan dalam vaksin cacar.
"Tidak ada indikasi ada orang yang sudah terpapar oleh botol beku (berisi cairan virus) tersebut," kata CDC dalam sebuah penyataan sebagaimana dikutip Live Science.
"Pekerja laboratorium yang menemukan botol itu memakai sarung tangan dan masker. CDC dan mitra administrasi serta penegak hukum sekarang sedang menyelidiki masalah ini. Kami akan memberi rincian lebih lanjut kalau sudah ada perkembangan."
Cacar adalah penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh virus variola. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) infection variola pernah menjadi penyakit paling mematikan bagi umat manusia, menyebabkan jutaan orang meninggal sebelum vaksin ditemukan pada tahun 1980.
Cacar adalah satu-satunya penyakit menular yang sudah diberantas di seluruh dunia, dengan kasus alami terakhir dilaporkan terjadi di Somalia pada tahun 1977. Akibat ditemukannya botol cacar tersebut, kini fasilitas penelitian Pennsylvania ditutup sementara. Sedangkan CDC akan menyita botol-botol itu guna penyelidikan lebih lanjut.
Ini bukan pertama kalinya botol cacar ditemukan di fasilitas penelitian. Pada tahun 2014, karyawan National Institutes of Wellness menemukan enam botol di ruang penyimpanan di fasilitas tersebut.
Sebagai informasi, hanya dua laboratorium di dunia yaitu laboratorium CDC di Atlanta, Georgia, dan laboratorium senjata biologis period Perang Dingin di Rusia, yang dapat secara legal menyimpan sampel virus mematikan.
Dilaporkan Departemen Keamanan Dalam Negeri Selasa (16/11), dalam insiden baru-baru ini, overall ada 15 botol yang ditemukan di fasilitas Merck, di mana lima berlabel cacar dan 10 berlabel "vaccinia", yakni virus yang digunakan dalam vaksin cacar.
"Tidak ada indikasi ada orang yang sudah terpapar oleh botol beku (berisi cairan virus) tersebut," kata CDC dalam sebuah penyataan sebagaimana dikutip Live Science.
"Pekerja laboratorium yang menemukan botol itu memakai sarung tangan dan masker. CDC dan mitra administrasi serta penegak hukum sekarang sedang menyelidiki masalah ini. Kami akan memberi rincian lebih lanjut kalau sudah ada perkembangan."
Cacar adalah penyakit yang sangat menular, disebabkan oleh virus variola. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) infection variola pernah menjadi penyakit paling mematikan bagi umat manusia, menyebabkan jutaan orang meninggal sebelum vaksin ditemukan pada tahun 1980.
Cacar adalah satu-satunya penyakit menular yang sudah diberantas di seluruh dunia, dengan kasus alami terakhir dilaporkan terjadi di Somalia pada tahun 1977. Akibat ditemukannya botol cacar tersebut, kini fasilitas penelitian Pennsylvania ditutup sementara. Sedangkan CDC akan menyita botol-botol itu guna penyelidikan lebih lanjut.
Ini bukan pertama kalinya botol cacar ditemukan di fasilitas penelitian. Pada tahun 2014, karyawan National Institutes of Wellness menemukan enam botol di ruang penyimpanan di fasilitas tersebut.
Komentar
Posting Komentar